Artikel : Cara mengendalikan asam lambung
Judul : Cara mengendalikan asam lambung
Cara mengendalikan asam lambung
9 cara mengendalikan asam lambung tinggi untuk menghindari refluks
Pernah mengalami kondisi di mana bagian dada hingga leher terasa tidak nyaman, seperti terbakar dan panas? Jika ya, maka anda tidak sendirian, karena hampir setiap orang pernah mengalaminya. Kondisi ini biasa disebut refluks asam (refluks gastroesofagus).
Terjadinya Refluks Asam
Refluks asam adalah kondisi di mana naiknya asam lambung ke esofagus. Hal ini diakibatkan belum sempurnanya katup antara lambung dan esofagus. Ketika seseorang mengalami refluks, biasanya dia akan mengalami gejala rasa terbakar dan panas di area dada. Refluks asam mungkin tidak berhubungan dengan sebab tertentu, namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Faktor-faktor tersebut adalah kegemukan, kehamilan, merokok, berbaring, sembelit, banyaknya makanan di perut, hernia hiatal.
Menghindari Refluks Dengan Mengendalikan Asam Lambung
Selama ini, penanganan refluks dilakukan dengan menggunakan obat yang bisa mengurangi asam lambung atau antasida. Selain itu, pengelolaan asam lambung yang tepat bisa menjadi salah satu pencegahannya. Ada beberapa cara alami dalam mengelola asam lambung, diantaranya adalah :
1. Mengurangi berat badan
Sebuah penelitian tahun 2005 terhadap 453 responden mengungkapkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor resiko dari gejala refluks asam lambung. Penelitian yang diterbitkan pada The American Journal of Gastroentereology ini, juga mengatakan bahwa diet sehat seperti mengonsumsi sayuran, makanan berserat dan karbohidrat kompleks, diyakini mampu membuat gula darah tetap stabil dan hormon pembakar lemak bisa bekerja dengan optimal.
Sebuah penelitian tahun 2005 terhadap 453 responden mengungkapkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor resiko dari gejala refluks asam lambung. Penelitian yang diterbitkan pada The American Journal of Gastroentereology ini, juga mengatakan bahwa diet sehat seperti mengonsumsi sayuran, makanan berserat dan karbohidrat kompleks, diyakini mampu membuat gula darah tetap stabil dan hormon pembakar lemak bisa bekerja dengan optimal.
2. Mengurangi makanan pemicu refluks
Makanan-makanan sehat seperti bawang putih, tomat, jeruk, ternyata bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks. Walaupun ini sifatnya kondisional dan berbeda pada setiap orang, sebaiknya anda tetap waspada saat mengonsumsi makanan-makanan tersebut.
Makanan-makanan sehat seperti bawang putih, tomat, jeruk, ternyata bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks. Walaupun ini sifatnya kondisional dan berbeda pada setiap orang, sebaiknya anda tetap waspada saat mengonsumsi makanan-makanan tersebut.
3. Minum air satu jam sebelum makan
Sebagian besar peneliti sepakat bahwa refluks bisa dipicu akibat kondisi dehidrasi di saluran pencernaan atas. Walaupun begitu, minum banyak air disaat makan berlangsung juga bisa menyebabkan perut cepat penuh, dan akan memicu refluks. Maka dari itu, minumlah air satu jam sebelum makan, dan sebaiknya tidak minum air ketika makan sedang berlangsung.
Sebagian besar peneliti sepakat bahwa refluks bisa dipicu akibat kondisi dehidrasi di saluran pencernaan atas. Walaupun begitu, minum banyak air disaat makan berlangsung juga bisa menyebabkan perut cepat penuh, dan akan memicu refluks. Maka dari itu, minumlah air satu jam sebelum makan, dan sebaiknya tidak minum air ketika makan sedang berlangsung.
4. Tidak mengonsumsi karbohidrat berlebihan
Menurut beberapa penelitian, mengurangi gula dan makanan yang tinggi karbohidrat dapat mengurangi gejala refluks. Bahkan sebuah studi menunjukkan jika karbohidrat lebih berperan dalam memicu refluks dibandingkan dengan lemak ataupun kopi.
Menurut beberapa penelitian, mengurangi gula dan makanan yang tinggi karbohidrat dapat mengurangi gejala refluks. Bahkan sebuah studi menunjukkan jika karbohidrat lebih berperan dalam memicu refluks dibandingkan dengan lemak ataupun kopi.
5. Hindari stres
Stres adalah pemicu dari banyak penyakit, dan salah satunya adalah refluks asam lambung. Sebuah penelitian dalam The american Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa mereka yang sedang stres cenderung mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan juga gejala refluks. Oleh sebab itu, hindarilah stres sebisa mungkin.
Stres adalah pemicu dari banyak penyakit, dan salah satunya adalah refluks asam lambung. Sebuah penelitian dalam The american Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa mereka yang sedang stres cenderung mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan juga gejala refluks. Oleh sebab itu, hindarilah stres sebisa mungkin.
6. Cukup tidur
Penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur saat malam cenderung mengalami refluks keesokan harinya. Oleh sebab itu, pastikan anda mendapatkan waktu tidur yang cukup setidaknya 7-8 jam per hari.
Penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur saat malam cenderung mengalami refluks keesokan harinya. Oleh sebab itu, pastikan anda mendapatkan waktu tidur yang cukup setidaknya 7-8 jam per hari.
7. Mengonsumsi enzim pencernaan dan probiotik
Salah satu cara untuk mengurangi risiko refluks adalah dengan mengonsumsi enzim pencernaan dan probiotik. Untuk mendapatkan enzim pencernaan, anda bisa mendapatkannya pada sayuran dan suplemen.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko refluks adalah dengan mengonsumsi enzim pencernaan dan probiotik. Untuk mendapatkan enzim pencernaan, anda bisa mendapatkannya pada sayuran dan suplemen.
8. Makan perlahan
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di The American Journal of Gastroenterology, orang yang makan dengan terburu-terburu cenderung mengalami refluks. Oleh sebab itu makanlah secara perlahan dan nikmati hidangan yang anda santap. Sebagai informasi, waktu yang diperlukan otak untuk menerima sinyal kenyang adalah 20 menit.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di The American Journal of Gastroenterology, orang yang makan dengan terburu-terburu cenderung mengalami refluks. Oleh sebab itu makanlah secara perlahan dan nikmati hidangan yang anda santap. Sebagai informasi, waktu yang diperlukan otak untuk menerima sinyal kenyang adalah 20 menit.
9. Mengurangi gluten
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa gejala refluks sering dijumpai pada mereka yang mempunyai penyakit seliak. Penyakit seliak adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan terjadinya alergi akibat intoleransi gluten (sejenis protein yang terdapat pada tepung terigu, barley, gandum, gandum hitam). Mengurangi makanan yang mengandung gluten dapat menjadi solusi untuk menghindari gejala tersebut.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa gejala refluks sering dijumpai pada mereka yang mempunyai penyakit seliak. Penyakit seliak adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan terjadinya alergi akibat intoleransi gluten (sejenis protein yang terdapat pada tepung terigu, barley, gandum, gandum hitam). Mengurangi makanan yang mengandung gluten dapat menjadi solusi untuk menghindari gejala tersebut.
Bagi yang mau sembuh total dan tuntas maag atau masalah lambung,
anda bisa berkonsultasi gejala maag yang anda rasa, maag yang sudah akut ataupun menahun bisa diatasi. tangani maag bersama ahlinya. kontak kang uswah Ahli Mengobati Lambung di bagian widget Kontak Kami diatas atau lihat Referensi dibawah.
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat.
Salam sehat, tolong share artikel ini ke social media ^_^
Atau datang ke alamat klinik kami :
Alamat Praktek Tetap :
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat.
Salam sehat, tolong share artikel ini ke social media ^_^
Referensi :
Konsultasikan keluhan sakit lambung anda kepada kami spesialis lambung
Bagi Anda Yang Ingin Konsultasi GratisBisa Di Layanan Konsumen :PIN BB : 5E29237F
SMS/WA/Line : 085221818880
Alamat Praktek Tetap :
Jl. Tamansari – Pasar Gegernoong,
Kota Tasikmalaya – Jawa Barat.
(+_300 Meter dari Rumah Sakit Islam Tasikmalaya)
Demikianlah Artikel Cara mengendalikan asam lambung
Sekian Artikel Sehat Cara mengendalikan asam lambung, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Artikel Sehat kali ini.
0 Response to "Cara mengendalikan asam lambung"
Posting Komentar